Al-Fatihah membentuk cara pandang kita terhadap surat apapun di dalam Al-Qur'an. Jangan abaikan Al-Fatihah, karena ia bagaikan lensa yang dipakai untuk melihat isi Al-Qur'an lainnya. Al-Fatihah juga merupakan percakapan antara hamba dengan Rabb-nya. Sebuah hadits qudsi* juga menjelaskan bahwa Allah sendiri yang akan menjawab setiap ayat 1) al Qur-an dikategorikan sebagai mu`jizat Nabi, tetapi hadits qudsi bukan mu'jizat. 2) Dilihat dari segi periwayatannya bahwa seluruh ayat-ayat al Qur-an disampaikan secara muta- watir, sedangkan hadits qudsi tidak mencapai derajat mutawatir. 3) Susunan lafadh dan makna al Qur-an berasal dari Allah, tetapi hadits qudsi maknanya dari Allah Hadits ini adalah hadits yang lemah karena munqothi' yaitu ada sanad yang terputus. Syaikh Al Albani dalam Dho'if Al Jaami' no. 4416 mengatakan bahwa hadits ini dho'if. HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad. Lihat Irwa'ul Gholil no. 679. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. HR. Bukhari no. 6478. HR. Bukhari no 2h3wK.

hadits qudsi tentang dialog al fatihah