Mempelajaridampak sastra pada pembaca. Menurut Wellek dan Warren (1990), pengertian pertama dan kedua merupakan bagian dari psikologi seni, dengan fokus pada pengarang dan proses kreatifnya. Pengertian ketiga terfokus pada
Terdapatsebuah soal tentang trouble shooting, anda ditugaskan untuk menyebutkan sebabnya dan menjelaskan prosedur perbaikan dari trouble shooting tersebut . Contoh : “ Indoor Miring “ penyebab _ Bracket Miring_ .cara memperbaiki, a. Lepas Indoor, b. Perbaiki Bracket, c. Pasang Kembali Indoor. Dan ada beberapa soal yang ditugaskan untuk
RENCANAPELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIYAH 1 NGAWI. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia. Kelas/Semester : XII (dua belas) / Ganjil. Program : Semua program keahlian. Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat Unggul. Kompetensi Dasar : 3.1 Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni
Sebutkancontoh-contoh keberagaman yang telah kamu pelajari. Soal diatas terdapat pada Buku Kelas 4 tema 1 halaman 176 sampai 179 - Halaman all Jumat, 5
METODEROLE PLAYING. Metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan
Latar yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama. Opera, yaitu drama yang dialognya dilakukan dengan cara bernyayi dan diiringi musik. 3. Komedi, yaitu drama yang mempertunjukkan kelucuan para tokoh atau alur cerita lucu. Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama dimana isinya menjelaskan kesimpulan
Homepage/ Tanya Jawab / Jelaskan/sebutkan cara mencari titik koordinat. Cara mencari titik koordinat pada garis kartesius yaitu, dengan mendahulukan garis X (horizontal), lalu ke garis Y (vertikal). Sebarkan ini: Posting terkait: Sebutkan3 buah karya sastra Raja Ali. Mengapa cicak apabila diganggu ia memutuskan ekornya. d. Pemanfaatan
LJpqNR. Pengertian drama adalah karya sastra yang menggunakan dialog sebagai unsur utama dalam mengisahkan suatu cerita, kisah atau peristiwa yang dibalut menggunakan berbagai macam media seni lainnya seperti seni peran, seni musik dan seni rupa. Secara etimologi drama berasal dari bahasa Yunani, yakni draomai yang berarti berbuat, bertindak, berlaku, beraksi, dsb Nurhayati, 2019, Pernyataan serupa namun menggunakan asal kata yang berbeda diutarakan oleh Endraswara 2011, yang berpendapat bahwa drama adalah salah satu genre sastra yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti “melakukan sesuatu”. Jika kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, drama memiliki beberapa pengertian yang menunjang pengertian sebelumnya, yaitu drama adalah syair atau prosa yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku akting/seni peran atau dialog yang dipentaskan. Kedua, drama berarti cerita tau kisah yang melibatkan konflik/emosi yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Selanjutnya, Nurhayati 2019, berpendapat bahwa Drama adalah lakon atau cerita suatu kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik. Drama dapat mencakup dua hal, yakni drama sebagai karya sastra dan drama sebagai sebuah seni pementasan. Menanggapi berbagai sedikit perbedaan mengenai pengertian drama yang telah diutarakan di atas, sebaiknya kita menelusuri pendapat ahli yang membahas mengenai pengerian sastra. Hal ini dituukan ntuk mengonkritkan pengertian drama yang lebih matang dan sesuai dengan konvensi yang terbentuk di masa ini. Suyoto Suyoto 2006, hlm. 1 berpendapat bahwa drama adalah kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu sepeerti tatat panggung, serta disaksikan oleh penonton. Waluyo Menurut Waluyo 2006, hlm. 1 drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Budianta Drama adalah sebuah genre sastra yang penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya dialog atau percakapan antara tokoh-tokoh yang ada Budianta dkk, 2002, hlm. 95. Esser Sementara menurut Esser, 2007, hlm. 122 drama diartikan sebagai Handlung atau lakon yang lebih mengarah pada bagian dari pentasan Theater. Jenis-Jenis Drama Pengertian Drama berdasarkan Jenis Berbicara drama tidak dapat hanya mengacu pada satu jenis saja. Karena akan terdapat perbedaan pengertian berdasarkan jenis dramanya. Drama tidak hanya mencakup satu entitas saja, karena drama juga memiliki beberapa genre yang berbeda. Menurut Nurhayati 2019, hlm. 162 Drama dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk sastra cakapannya, sajian isi, kuantitas kecakapan, besaran pengaruh unsur seni lain dan bentuk lainnya. Jenis-jenis drama tersebut adalah sebagai berikut ini. Jenis Drama Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapannya Drama Prosa, Merupakan drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa. Drama Puisi, Yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun oleh puisi atau berdasarkan unsur-unsur ciri puisi. Jenis Drama Berdasarkan Sajian Isi Tragedi, yaitu drama yang menampilkan tokoh sedih dan muram yang melibatkan situasi dan peristiwa duka atau tidak menguntungkan bagi tokoh didalamnya. Konflik antar tokoh menjadi bumbu utama dalam jenis drama ini dan biasanya berakhir dengan malapetaka atau kesedihan. Komedi, yaitu drama yang tidak bersifat menghibur dan berakhir dengan bahagia, meskipun dapat berisi satir atau menyindir. Tragikomedi, seperti namanya, merupakan gabungan dari tragedi dan komedi yang dapat menggunakan alur dukacita dan berakhir dengan kebahagiana happy ending. Jenis Drama Berdasarkan Kuantitas Cakapannya Pantomim, Drama tanpa kata-kata atau komunikasi verbal namun mengutamakan bahasa tubuh dan mimik muka sebagai media komunikasi. Minikata, yaitu drama yang menggunakan komunikasi verbal yang terbatas sedikit sekali kata-kata. Dialog-monolog, merupakan drama yang mengutamakan dan banyak menggunakan komunikasi verbal baik dalam dialog komunikasi dua atau banyak arah maupun monolog berbicara satu arah. Jenis Drama Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lainnya Opera, yaitu drama yang menguatamakan seni suara atau seni musik pada umumnya. Sendratari, yakni drama yang menonjolkan seni tari. Tablo, adalah drama yang biasanya tidak menggunakan gerak atau dialog. Jenis Drama Bentuk Lainnya Khas/Alternatif Drama absurd, yaitu drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi-konvensi utama dari struktur atau unsur drama seperti alur, penokohan dan tema. Drama baca, naskah yang hanya lebih cocok untuk dibacakan, bukan untuk dipentaskan. Drama borjuis, drama yang spesifik bertema tentang kehidupan kaum borjuis bangsawan abad 18 yang sering menjadi bahan satir di masa itu. Pengertian Drama Berdasarkan Unsur Drama Struktur Drama Pengertian drama tercipta dari satuan unsur-unsur pembentuknya pula. Sehingga tercipta kesatuan yang dapat dikategorikan sebagai drama. Sebetulnya drama memiliki unsur-unsur atau struktur yang hampir serupa dengan karya sastra lainnya. Unsur-unsur pembentuk atau struktur dari drama tersebut adalah sebagai berikut ini. 1. Tema Tema adalah gagasan umum yang menjalin keseluruhan dari struktur isi drama yang ingin dikisahkan atau disampaikan oleh penulis naskah kepada penonton. Tema merupakan muara dari pemikiran Penulis atau Sutradara dalam merangkai cerita yang diciptakannya. Tema dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu tema utama dan tema tambahan. Tema utama, adalah tema secara keseluruhan yang menjadi landasan pokok dari suatu lakon drama Tema tambahan, yaitu tema-tema kecil lain yang terdapat dalam drama untuk mendukung tema utama. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh dalam drama dapat diklasifikasikan sebagai berikut Tokoh idaman, yaitu tokoh terpuji dengan karakter yang adil, gagah dan cenderung mengusung kebenaran. Tokoh gagal / tokoh badut , merupakan tokoh yang memiliki pendirian yang bertentangan dengan tokoh lain tokoh idaman/protagonis. Tokoh ini berfungsi untuk menegaskan dan memperkuat sosok tokoh yang bertentangan dengannya. Tokoh berkembang, adalah tokoh atau karakter yang mengalami perkembangan karakter, misalnya awalnya ia adalah orang yang naif dan polos, namun karena telah mengalami berbagai peristiwa yang menyulitkan, ia berubah menjadi sosok yang kelam. Tokoh statis, tokoh yang tidak mengalami perubahan baik secara pendirian maupun fisik dari awal hingga akhir kisah drama. 3. Latar Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu dan suasana di dalam suatu naskah drama. Latar tempat, adalah penggambaran tempat kejadian dalam suatu naskah drama seperti nama Kota, di rumah, di meja makan hingga di medan pertempuran/perang. Latar waktu adalah waktu kejadian, tahun berapa rangkaian dalam peristiwa itu terjadi, misalnya, drama diawali dari hari senin 16 desember 2019. Latar suasana/budaya, yaitu penggambaran suasana dan budaya yang melatarbelakangi terjadinya suatu adegan atau peristiwa dalam drama; budaya jawa, sumatera, dsb. 4. Plot / Alur Sebagian ahli membedakan plot dalam drama menjadi “Bagian dalam Drama”. Hal itu karena drama menggunakan Dialog pula sebagai pengatur alur atau plot kisah yang terdapat didalamnya. Namun intinya sama saja; terdapat plot dalam drama. Berikut adalah pengaluran dalam drama Orientasi, adalah bagian dimana cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat, mengenalkan tokoh dan mulai memperkenalkan konflik yang mulai muncul. Komplikasi, atau bagian tengah cerita yang berisi pengembangan konflik hingga ke puncak konflik atau biasa disebut dengan klimaks. Resolusi denouement merupakan bagian penyelesaian konflik. Bagian ini menyelesaikan berbagai konflik yang telah terjadi di masa komplikasi. Yang perlu menjadi catatan adalah plot atau alur drama tidak harus selalu berurutan. Bisa jadi konflik atau klimaks dimunculkan terlebih dahulu, baru kemudian orientasi dimulai dan akhirnya resolusi diberikan. 5. Dialog Dialog adalah berbagai percakapan yang terjadi antar tokoh dalam suatu drama. Dalam drama, dialog adalah hal utama yang menjadi pencerita suatu kisah. Drama biasanya tidak memiliki narasi atau narator tepatnya, namun sebagian drama masih menggunakannya. Baik ada ataupun tidak ada narator, dialog tetap menjadi pokok pengisahan dalam drama. 6. Amanat Amanat atau biasa disebut dengan pesan adalah ajaran atau moral didaktif yang disampaikan drama kepada Penonton. Amanat biasanya tidak disampaikan secara langsung, tetapi tersirat dengan sendirinya dari keseluruhan isi drama. Menulis naskah drama dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, menulis naskah dari karya sastra lain yang sudah ada, misalnya adaptasi dari dongeng, cerpen atau novel yang telah ada. Kedua, menciptakan naskah dari awal berdasarkan imajinasi, pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Meskipun kita memilih cara pertama yang berarti merujuk pada dongeng atau cerpen yang telah ada sebelumnya, kita akan tetap melakukan transformasi cerita tersebut kedalam naskah. Pada akhirnya, kita harus melalukan langkah-langkah yang harus dilakukan pada cara kedua. Berikut adalah cara membuat naskah drama dari awal tanpa referensi karya sastra yang telah ada Buat daftar pengalaman-pengalaman dan imajinasi menarik yang pernah kita alami sendiri atau berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman orang lain atau fenomena sosial tertentu yang menarik. Jika perlu, buat mind-map-nya terlebih dahulu. Pilihlah satu dari list atau salah satu daftar yang telah dibuat sebelumnya. Pemilihan dapat didasarkan oleh konflik yang paling kuat atau fenomena yang paling menarik atau memiliki urgensi tinggi misalnya fenomena perusakan lingkungan di daerah tertentu. Mulai catat dan kembangkan nama-nama serta tokoh yang terlibat dalam pengalaman, imajinasi atau fenomena sosial tersebut. Catat dan bila perlu gambarkan juga latar, waktu, tempat dan suasana yang dapat menyokong naskah drama. Cari, kembangkan dan catat pula topik-topik yang dapat dikembangkan dari drama yang akan dibuat jika memungkinkan. Mulai kembangkan dan gubah berbagai daftar-daftar diatas menjadi dialog yang konkret. Bila merasa diperlukan, buat narasinya terlebih dahulu dalam bentuk narasi sederhana yang bisa disertai oleh storyboard Referensi Endraswara, Suwardi. 2005. Metode dan Teori Pengajaran Sastra. Yogyakarta Buana Pustaka. Budianta, Melani. 2002. Membaca sastra pengantar memahami sastra untuk perguruan tinggi. Yogyakarta Indonesia Tera. Endraswara, Suwardi. 2011. Metode PembelajaranDrama Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian. Yogyakarta KAPS. Waluyo, Herman J. 2006. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta Hanindita Graha Widya. Rolf Esser. 2007. Das grosse Arbeitsbuch Literaturunterricht Lyrick, Epik, Dramatik. Mülheim Verlag an der Ruhr. Suyoto, Agustinus. 2008. Dasar-Dasar Apresiasi Drama. . Diakses pada 14 Desember 2019.
Latar waktu adalah latar yang biasanya ditandai dengan haripagi,siang,sore,malam dan jam misalnya jam latar suasana adalah latar yang menunjukkan Bagaimana suasana dalam cerita tersebut Apakah ramai sedih atau gembira dan semangat, dan lain-lain Pertanyaan baru di B. Indonesia mau point free gaklumayan 100 point pada hari yang sangat panas kata jendela rumah dapat pecah-pecahan kaca terjadi karena kacang menguap jika ruangan pada bingkai intensitas cukup untuk … membuat pemuaian ini maka bingkai akan menahan pemain kaca akibat kaca dapat pecah untuk mengatasi masalah ini kaca bingkai kaca jendela desain sedikit lebih besar daripada ukuran kaca pada suhu normal kesimpulan dari teks tersebut adalah Hasil sederhana dari sin 5x – 4y = .... Rita , Nita dan Mira pergi bersama sama ke tokoh buah. Rita membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 jeruk dengan harga Nita membeli 3 kg a … pel, 1 kg anggur dan 1 kg jeruk dengan harga Rp. Mira membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk seluruhnya adalah Kerapian dan kebersihan dalam poin kegiatan pojok baca
Drama adalah sebuah seni pertunjukan yang menampilkan lakon yang didasarkan pada sebuah cerita. PembahasanPada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan makna latar dalam drama. Beriktu kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Yang dimaksud dengan latar dalam drama adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membangun drama dari aspek spasial maupun kondisi. Latar dalam drama terdiri dariLatar tempat yaitu lokasi terjadinya peristiwa dalam lakon dramaLatar waktu yaitu waktu terjadinya peristiwa dalam lakon dramaLatar suasana yaitu suasana yang tercipta dalam lakon dramaPelajari lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang drama jawabanKelas IXMata pelajaran Bahasa IndonesiaBab Bab 4 - KritikKode kategori kunci latar drama
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Sebutkan cara menjelaskan latar drama! INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan wenysiauai Latar drama tempat di mana suatu drama di lakukan Jawaban yang benar diberikan sholikhaamaliaputri Tempat perannya di adakan dalam suatu tempat Jawaban yang benar diberikan lisa3766 1. Isi drama dapat diceritakan dengan cara memahami keseluruhan jalan cerita yang diperankan dalam drama. Dengan demikian, kita bisa memahami maksud dan isi dari drama Menjelaskan latar drama bisa langsung dilihat dari dramanya saja. Dalam drama biasanya diperankan dengan menyesuaikan latar dengan naskahnya sehingga kita bisa langsung menjelaskan latar drama ketika drama itu telah dipentaskan.. Yang saya tau mah itu. Maaf klo salah…Jadi, semoga membantu ^_^ Jawaban yang benar diberikan yansyah787 menghayati tema drama tema drama kode yg tepat pda drama,agar penonton/pendengar mengetahui dimna latar drama tersebut maaf kali kurang tepat dekk Jawaban yang benar diberikan kookiex jawaban -lokasi -waktu -dan cuaca semoga membantu Jawaban yang benar diberikan alif3979 Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama Jawaban yang benar diberikan rkk64 Akting adalah suatu orang yg berpura pura menjadi orang lain… melaporkan adalah seseorang yg memberi laporan atau yg memberi tahu kejadian tertentu sifat tokoh dapat dilihat dri mimik wajah Jawaban yang benar diberikan indah605958 Dengan menyimak dan memperhatikan drama tersebut . 😉 Jawaban yang benar diberikan BarryMahesa Diceritakan, digambarkan dengan jelas dimana tempat terjadinya drama tersebut Jawaban yang benar diberikan ilhamyudha3831 jawabannya udh terlampir
Oleh Nolilita, Guru SMPN Binaan Khusus, Kota Dumai, Riau - Sebuah teks yang menceritakan kisah atau cerita yang dirangkai melalui dialog untuk dibawakan melalui seni peran atau akting sehingga dapat menggambarkan cerita dan berbagai peristiwa kehidupan yang disajikan dalam suatu pentas disebut dengan drama. Sedangkan menurut etimologi, istilah dari sebuah drama itu bearasal dari bahasa Yunani yaitu draomai, yang memiliki makna sebagai yang berbuat, berlaku, bertindak, dan beraksi. Berdasarkan sejarah kata tersebut, teks drama merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang ditulis dan selanjutnya digunakan dalam pementasan di sebuah panggung. Namun, secara luas drama dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang mana isinya menyangkut kehidupan yang disajikan atau ditampilkan dalam bentuk gerak. Untuk itu drama membutuhkan komunikasi, situasi, dan tindakan yang berkualitas tinggi. Kualitas dapat dilihat secara keseluruhan dan bagaimana konflik atau masalah muncul dalam drama. Baca juga Dialog Pengertian dan Alurnya dalam Drama Karakteristik teks drama Sebagai salah karya sastra yang ada di Indonesia, karya sastra drama memang memiliki perbedaan dengan karya sastra lainnya, karakteristik yang dimiliki drama sebagai berikut. Drama berisikan dialog yang dapat dipercakapkan oleh aktor atau lakon teater. Drama berisikan cerita atau kisah yang dinarasikan dan yang disampaikan melalui dialog atau antartokoh. Untuk bagian teks drama berisi instruksi khusus yang harus dijiwai oleh para tokoh, seperti, menyesuaikan ekspresi marah atau senang, melakukan tindakan berlari / melompat, dan lain-lain. Karena drama hanya menggunakan dialog sebagai isinya, tanda petik “…” tidak diperlukan untuk penulisan dialog. Struktur teks drama Ada beberapa struktur ini disusun secara sistematis dan diperhatikan dalam teks drama yang dapat dipertimbangkan dalam proses kreatif menulis teks drama yaitu Prolog Pada bagian ini penulis mengacu pada kalimat atau pembukaan cerita dan pengantar atau latar belakang cerita. Umumnya meliputi, pengenalan tokoh, pernyataan situasi dan cerita dari awal, konflik yang akan diceritakan dalam cerita yang akan diceritakan dalam drama. Komplikasi juga disebut bagian tengah cerita Pada bagian ini penulis dimulai menciptakan sebuah konflik. Untuk komplikasi, tokoh utama akan menemukan berbagai kendala antara dirinya atau pun dengan tokoh lainnya dengan tujuan atau keinginannya. Berbagai kesalahpahaman yang sering dialami oleh para tokoh dalam perjuangan melawan rintangan tersebut. Baca juga Pengertian dan Ciri-ciri Umum Drama Resolusi Untuk bagian ini penulis menceritakan hal apa saja yang menghalangi tokoh utama. Bagian ini harus muncul secara logis dan sesuai dengan berbagai kompleksitas atau klimaks yang diusulkan sebelumnya mencegah konflik puncak kompleksitas dan resolusi. Epilog Bagian ini merupakan bagian akhir dari drama, dan bentuk kata penutup tersebut berisi kesimpulan atau informasi tentang keseluruhan isi drama agar para penonton atau pembaca melebih memahami drama yang telah dipentaskan. Untuk bagian ini biasanya disediakan oleh dalang atau tokoh. Unsur teks drama Unsur dari sebuah teks drama terdiri dari banyak elemen. Berikut ini adalah uraian unsur atau elemen dari drama, sebagai berikut Latar Beberapa latar dalam teks drama, yakni Latar belakang merupakan suatu gambaran letak, waktu, dan suasana dalam naskah drama, meliputi menetapkan lokasi yaitu mendeskripsikan adegan dalam naskah, seperti di rumah, di medan perang, di atas meja makan. Setting atau waktu, yaitu gambaran waktu kejadian yang digambarkan dalam naskah, seperti pada Hardiknas yang jatuh tanggal 2 Mei. Latar budaya, yaitu memberikan sebuah gambaran berkaiatan dengan suasana atau budaya di balik layar atau peristiwa dalam drama. Misalnya dalam budaya Jawa, Betawi, Melayu, Sunda dan Papua hidup. Baca juga Pengertian Drama Tari dan Ciri-cirinya Penokohan Dalam hal Penokohan pada teks dapat drama diklasifikasikan sebagai berikut Tokoh gagal atau tokoh badut foil. Posisi pada tokoh ini berlawanan dengan tokoh lain. Tokoh ini ada untuk menekankan tokoh Tokoh idaman atau tokoh pahlawan tipe peran Tokoh ini berperan sebagai tokoh heroik, dengan peran yang kuat, adil, atau terpuji. Tokoh Statis Static character Tokoh ini dari awal hingga akhir cerita, peran tokoh ini tetap tidak berubah. Tokoh bulat Tokoh ini mengalami perubahan watak secara berangsur-angsur. Misalnya, tokoh bulat adalah tokoh yang berubah dari peran setia menjadi pengkhianat, dari peran menyakitkan menjadi peran baik, dan dari orang yang korupsi menjadi orang yang saleh dan bijaksana. Dialog Seperti yang kita ketahui bahwa dalam drama terdapat dialog atau percakapan yang harus memenuhi beberapa syarat, seperti mendukung perilaku tokoh dan merefleksikan apa yang terjadi sebelum cerita. Selain itu juga apa yang terjadi di balik cerita, juga harus bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan para tokoh di atas panggung. Untuk dialog di atas panggung harus lebih jelas dan lebih teratur daripada percakapan sehari-hari. Kata-kata yang disusun harus dimaksimalkan sebaik-baiknya. Tokoh harus berbicara dengan jelas dan memiliki tujuan yang yang akan disampaikan sebaiknya dilakukan secara natural dan alamiah sehingga membuat penonton berpikira bahwa seolah-olah dialog tersebut diucapkan seperti sebenar-benarnya terjadi. Baca juga Tata Rias dan Tata Busana dalam Pementasan Drama Tema Tema adalah ide utama untuk menentukan struktur keseluruhan jalan cerita dari drama. Tema-tema dalam lakon menyentuh semua masalah, termasuk masalah kemanusiaan, kekuasaan, perasaan, kecemburuan, dan lain-lain. Pada umumnya, tema tidak dinyatakan secara terang-terangan tersurat, tetapi lebih pada tersirat. Oleh karena itu, untuk memahami dan merumuskan tema-tema drama, perlu adanya apresiasi terhadap berbagai unsur drama secara keseluruhan. Pesan atau Amanat Ajaran moral yang hendak disampaikan dalam drama kepada pembaca atau penonton merupakan pengertian dari pesan ataua amanat. Sepanjang drama, pesan atau amanat disembunyikan secara rapi dengan menyeseuaikan dari isi cerita drama. Kaidah kebahasaan teks drama Kaidah kebahasaan atau ciri yang paling kuat dari kebahasaan teks drama adalah dialog atau percakapan langsung dari tokoh. Oleh karena itu, hampir semua kalimat yang disajikan di dalamnya merupakan dialog atau bentuk tuturan langsung dari tokoh tersebut. Kaidah kebahasaan teks drama, antara lain sebagai berikut Menggunaka kata-kata yang mengungkapkan urutan waktu dalam urutan kronologis, seperti sebelum, sekarang, setelah, pertama, kemudian. Menggunakan verba untuk mendeskripsikan suatu peristiwa yang terjadi, misalnya menugaskan, menggantikan, menyingkirkan, menghadap, bercengkrama. Menggunakan verba untuk mengungkapkan apa yang dipikirkan atau dirasakan karakter, contoh merasa, ingin, mengharapkan, menginginkan, mengalami. Menggunakan bahasa deskriptif untuk mendeskripsikan orang, tempat atau suasana, misalnya kotor, rapi, bengis, maskulin, feminine, dan sebagainya. Baca juga Pengertian Seni Drama Para Ahli dan Fungsinya Contoh naskah drama singkat Perhatikanlah kutipan drama “Sayang Ada Orang Lain” berikut! Sayang Ada Orang Lain Karya Utuy Tatang Sontani DI RUMAH SUMINTO YANG SEMPIT DAN SEDERHANA. SUASANA SEPI. TIBA-TIBA DATANG SEORANG LAKI-LAKI MENCARI SUMINTO. Hamid Minto … Minto! Kau masih tidur di siang hari begini? SUMINI ISTRI SUMINTO MUNCUL DENGAN PAKAIAN YANG BAGUS Suminto ada? Sumini Ada. Mas … Mas … ini ada Pak Hamid! MINTO MUNCUL DENGAN KAUS OBLONG DAN SARUNG Hamid Lho aneh …! Istrinya perlente, suaminya kaya gembel. Suminto Dia mau pergi, ada urusan. Hamid Dan kau, tunggu di rumah? Mengapa tidak berduaan saja sambil rekreasi. Ini kan hari Minggu? Suminto Hari Minggu malah lebih memusingkan. Uang tak ada, malas mau pergi. Diam di rumah, banyak yang nagih utang. Hamid Engkau selalu pesimis, Minto. Untung istrimu tidak. Sumini Perempuan jangan disamakan dengan laki-laki, Pak Hamid. Silakan duduk Pak Hamid, saya mau pergi dulu, ada urusan. MENDEKATI MINTO LALU MENCIUM TANGAN BERPAMITAN Saya pergi dulu, Mas! MINI PERGI KELUAR Hamid Minto, beruntung sekali kamu memiliki istri seperti dia. Tapi anehnya, engkau selalu kelihatan lesu. Suminto Bagaimana tidak lesu, gaji pegawai rendah seperti saya ini sangat tidak seimbang dengan harga-harga di pasar. Gaji yang saya terima sekarang cuma bisa untuk hidup sepuluh hari saja, yang dua puluh hari mesti harus ditutup dengan utang, kalau perlu menjual barang yang layak dijual. Kian lama utang itu bukan kian sedikit, Pak Hamid, tapi makin menggunung. Aku bekerja bukan hanya untuk aku dan istriku, atau biaya sekolah seorang anakku. Tapi, semata-mata untuk mereka yang mengutangkan kepada istriku. Hamid Aku sudah beberapa kali menganjurkan supaya berubah cara berpikirmu. Kamu harus melihat realitas, berpikir yang dialektik. Mestinya kau tidak perlu pesimis dengan gajimu yang tidak cukup. Dengan gaji yang tidak cukup itu, kamu harus bisa menggunakan kesempatan dalam segala cara, agar rumah tanggamu menjadi kuat. Suminto Lantas, apa aku harus korupsi untuk menutup kekurangan? Aku tidak bisa berbuat senista itu, Pak Hamid. Hamid Siapa yang menganjurkan kamu untuk korupsi? Aku tidak bilang begitu. Aku cuma menyarankan agar kamu berpikir dialektis, agar kamu dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik. Tapi … sudahlah, Minto, aku ke sini sebenarnya hanya mau pinjam raket badmintonmu. Suminto Sudah tidak ada. Hamid Ke mana? Suminto Sudah kujual untuk menutup kekurangan. Baca juga Contoh Teks Drama Beserta Strukturnya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
sebutkan cara menjelaskan latar drama